Posted by : Robbi Syahputra Kamis, 13 Februari 2014

seni

SENI

SENI selalu berkembang dari masa ke masa sejalan dengan pandangan manusia terhadapnya. Konsep, proses, dan bentuk seni amat beragam dan terus berkembang namun kebutuhan manusia pun berjalan mengikutinya.

Pengertian Seni

Berikut ini beberapa pengetian seni yang dikemukakan oleh filsuf, pakar seni, pakar pendidikan, dan pakar kebudayaan. Pendapat tertua mengenai seni dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Plato (428-348 SM). Menurutnya, seni adalah hasil tiruan alam (ars imitator naturam). Pandangan mengenai seni sebagai imitasi ini berlangsung dominan hingga Abad ke-19. Benedetto Croce, seorang filsuf Italia yang hidup pada tahun 1866-1952, menyatakan bahwa seni adalah ungkapan kesan-kesan (art is expression of impressions). Leo Tolstoy, sastrawan Rusia terkemuka (1828-1910), berpendapat bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Susanne K. Langer, seorang filsuf seni dari Amerika, menyatakan bahwa seni dapat dibatasi sebagai kegiatan menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dimengerti/dipersepsi yang mengungkapkan perasaan manusia. S. Sujoyono, salah seorang pelukis terkemuka Indonesia, menyatakan bahwa seni adalah jiwa tampak. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional, berpendapat bahwa seni adalah segala pebuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
Dari berbagai pendapat mengenai seni di atas dapat dilihat adanya aspek manusia sebagai kreator (pembuat) dan apresiator (penikmat), aspek karya yang dikreasikan beserta gagasan yang termuat di dalamnya, dan aspek komunikasi. Berdasarkan hal-hal itu pula dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seni merupakan sarana komunikasi perasaan dan pengalaman batin seseorang kepada kelompok masyarakatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritualnya.

Sifat Dasar Seni

Untuk memahami apa dan bagaimana seni,  harus ditelaah sifat-sifat dasarnya yang meliputi:

a. Seni bersifat kreatif

Sifat kreatif dalam seni tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang tidak dikenal sebelumnya. Dorongan kreatif dengan menciptakan karya baru yang menghadirkan realitas baru pula adalah tujuan para seniman.

b. Seni bercorak individualistis

Seni dihasilkan oleh seorang seniman dan karyanya bersifat individualistis. Lukisan S. Sujoyono atau Hendra Gunawan sekaligus menunjukkan ciri pribadinya.

c. Seni adalah ekspresif

Emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman terpancar pada karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat menikmati sebuah karya seni merupakan emosi tersendiri juga. Artinya seni menyangkut perasaan kreator dan apresiatornya.

d. Seni adalah abadi

Karya seni yang diproduksi karena menyandang realitas baru sesungguhnya bersifat abadi meski penciptanya sudah wafat. Demikian juga kalau karya seni rusak atau hancur, nilai keabadiannya tetap terjaga.

e. Seni adalah bersifat semesta (universal)

Seni hadir dalam berbagai bentuk di manapun dan dalam masyarakat apapun di sepanjang zaman. Manusia primitif yang terbelakang pun pasti mengembangkan seni sebagai bahasa komunikasi antar sesamanya.

Cabang- cabang Seni

Seiring laju waktu, kebutuhan dan pemahaman manusia tentang seni pun berkembang. Media, teknik, konsep, tujuan, fungsi, dan bentuk seni turut berubah. Pemanfaatan media dan indera yang berbeda untuk menikmati sebuah karya seni melahirkan cabang-cabang seni. Indera penglihatan (visual), pendengaran (audio), atau paduan keduanya (audio-visual) menjadi dasar pencabangan seni. Lukisan dinikmati dengan dilihat wujudnya. Musik perlu disimak untuk menikmatinya. Tarian yang diiringi musik perlu dinikmati dengan disaksikan dan didengar.
Pencabangan seni indah berdasarkan aspek indera pencerapan, media, dan paduan unsur-unsurnya menurut Oswald Kulpe, seorang pakar estetika, adalah sebagai berikut:

a. Seni Penglihatan/Visual Art

1) Seni dua dimensi: a) tanpa gerak: seni lukis, design dan gambarb) dengan gerak: seni film dan kembang api
2) Seni tiga dimensi: a) tanpa gerak: seni pahat dan ukiranb) dengan gerak: seni tari dan pantomime tanpa musik
3) Seni integral yang memadukan permukaan dan bentuk: arsitektur dan pertamanan

b. Seni Pendengaran/Audio Art

1) Seni nada: musik instrumental: a) dari alat tunggal: piano dan biolab) dari gabungan alat: konser band dan orkes simfoni
2) Seni kata: puisi: a) berirama: sajak. b) tak berirama: novel dan cerita pendek
3) Seni integral yang memadukan nada dan kata: nyanyian dan tembang

c. Seni Penglihatan-Pendengaran/Audio Visual Art

1) Seni gerak dan nada: tarian koreografis dan musik
2) Seni gerak, kata, dan pemandangan: drama
3) Seni gerak, kata, pemandangan, dan nada: opera

Salam Seni

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Art of Anime - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - ReDesign by Robbi Jaeger