Posted by :
Robbi Syahputra
Kamis, 13 Februari 2014
Burung Bangau - Agus Opung |
Posting yang berjudul Lukisan Flora dan Fauna Oleh Seniman Senirupa Seni Lukis Agus Sitompul ini ditulis oleh Dr. Agus Priyatno, M. Sn., dosen pendidikan seni rupa FBS pada perguruan tingg Unimed.
Jika melihat perawakan Agus Sitompul, orang akan mengira dia seorang tentara atau polisi. Badanya tegap dan kekar menegaskan penampilan itu. Ternyata profesinya adalah pelukis bertema keindahan flora dan fauna. Suatu pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, ketelitian dan kesabaran.
Agus Sitompul dikenal dengan nama Agus Opung, sejumlah katalog pameran lukisan mencantumkan namanya Agus Opung. Pelukis kelahiran Tanjung Morawa 7 Agustus 1978, mulai menekuni dunia senilukis sejak tahun 2000. Istrinya Siti Rohani yang dinikahi tahun 2008 sangat mendukung profesinya sebagai pelukis. Perkawinannya dikaruniai seorang putri bernama Zahira Naila Sitompul.
Menjalani profesi sebagai pelukis dirasakannya penuh tantangan. Menghidupi keluarga dengan mengandalkan kreativitas sebagai pekerja seni kadang tidak menentu. Lukisan tidak selamanya langsung terbeli, kadang nunggu, hingga beberapa minggu. Baginya, rezeki mengalir seret atau lancar, adalah hal biasa. Selalu berusaha dan terus berjuang untuk mendapatkan rezeki halal di jalan senilukis adalah pilihan hidupnya. Dia merasa itulah pekerjaan yang paling cocok dengan bakatnya.
Dibesarkan di area perkebunan kelapa sawit dan karet, Agus Opung akrab dengan lingkungan alam. Keindahan flora dan fauna dinikmatinya sejak usia kanak-kanak. Kedua orang tuanya bekerja sebagai staf Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara II (PTPN II). Lingkungan masa kecilnya itulah yang mengilhami tema-tema lukisannya. Angsa, burung, harimau, bunga, pepohonan dan pemandangan hutan dilukiskannya dengan corak naturalis. Teknik lukisannya adalah impasto, menggunakan cat minyak pada kanvas.
Latar belakang pendidikannya adalah sekolah umum. Sekolah Dasar hingga lulus SLTA dijalani di Tanjung Morawa. Meskipun tidak menjalani pendidikan tinggi seni, Agus Opung memiliki kemampuan teknik melukis akademis. Kemampuannya itu dipelajari melalui pergaulan dengan para pelukis Medan. Agus Opung belajar melukis setelah berkenalan dengan pelukis Cecep Priyono. Kepadanya dia berguru senilukis.
Awalnya belajar melukis pemandangan, bunga anggrek dan alam benda di sekitarnya. Pertama kali lukisan terjual seharga Rp. 500 ribu, dibeli penggemar lukisan dari Medan yaitu Armen pemilik galeri Dee Dee Do. Lukisannya berupa lukisan bunga anggrek berukuran 70 x 80 cm.
Semenjak itu keyakinan dirinya untuk menjalani hidup sebagai pelukis semakin kuat. Satu persatu lukisan diciptakan dan satu persatu lukisannya dibeli orang. Kini harga lukisannya mencapai satu juta rupiah. Saat ini Agus Opung melukis berbagai variasi ukuran dengan harga yang bervariasi pula. Baginya lukisan haruslah dihargai secara wajar.
Bagi Agus Opung, melukis adalah menyampaikan keindahan berdasarkan pengalaman hidupnya. Keindahan alam, flora, dan fauna sangat dihayatinya. Lingkungan perkebunan Tanjung Morawa dan sekitarnya masih banyak memiliki keindahan itu. Dia ingin berbagi keindahan yang disaksikannya itu kepada orang lain melalui lukisan.
Untuk meningkatkan kemampuan melukisnya, Agus Opung selalu belajar kepada orang lain yang sudah memiliki pengalaman. Selain belajar kepada pelukis Cecep Priyono, Agus Opung juga belajar dengan sejumlah pelukis lain. Dia belajar dengan Bambang Triyogo, Jonson Pasaribu, Sumargi Gunarto dan Hidyayat. Selain itu juga mengunjungi sanggar Rowo untuk menyaksikan aktivitas melukis di tempat itu, agar semakin banyak pengetahuannya tentang teknik melukis.
Agus Opung juga aktif dalam berbagai kegiatan sanggar lainnya seperti Payung Teduh di Medan, dan Sindar di Tanung Morawa. Di tempat itulah dia menambah pengetahuan senilukis melalui diskusi dengan teman-teman pelukis. Agus Opung mengagumi pelukis Antonio Blanco, pelukis dari mancanegara yang menetap di Bali. Sapuan kuas spontan dengan komposisi warna gelap terang menarik. Bagian-bagian kontras menjadi pusat perhatian lukisan, karya pelukis itu sangat dikaguminya.
Harapan Agus Opung sebagai pelukis Medan adalah ada Festival Kesenian Medan yang memberi ruang bagi para pelukis untuk memamerkan karyanya. Selain itu, dia berharap agar didirikan galeri seni Medan untuk memperkenalkan karya senilukis Medan kepada masyarakatnya. Pemerintah mau menyelenggarakan kompetisi senilukis dengan hadiah menarik, agar para pelukis Medan terpacu berkarya lebih baik. Di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta misalnya, pemerintah menyelenggarakan Biennale senilukis (pameran dua tahunan yang disertai pemberian hadiah bagi karya terbaik). Hal ini belum ada di Medan.
Agus Opung cukup produktif menciptakan lukisan. Dalam sebulan rata-rata bisa menyelesaikan empat lukisan. Pelukis ini tinggal di rumah sekaligus merangkap studio seni, di komplek perumahan PTPN II Tanjung Morawa.
Resource : http://www.analisadaily.com/news/read/2011/05/29/2252/keindahan_flora_dan_fauna_dalam_lukisan_agus_sitompul
- Home >
- agus sitompul , Artikel , fauna , flora , lukisan alam >
- Lukisan Flora dan Fauna Agus Sitompul