Posted by :
Robbi Syahputra
Kamis, 13 Februari 2014
Seni kriya hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan Indonesia bagaikan pernik-pernik manikam persada Nusantara. Kehadirannya beriringan sejalan dengan eksistensi manusia di tanah air. Penciptaannya berkaitan erat dengan kebutuhan hidup, baik kebutuhan jasmani (fisik) maupun kebutuhan rohani/jiwani (spiritual).Oleh karena itu, hasil karya seni kriya sering merepresentasikan pola fikir dan perilaku masyarakat pada zamannya.
Salah satu jenis senirupa terapan seni kriya yang pernah kami bagikan kepada anda di blog senirupa ini adalah kriya kayu, dan kriya kayu tersebut yang akan kami ulas disini.
Jenis-jenis Kayu untuk karya Kriya Kayu
Sebagaimana namanya yaitu kriya kayu tentunya bahan dasar yang digunakan adalah dari bahan kayu. Secara garis besar ada dua jenis kayu yang sering digunakan dalam berkarya seni kriya kayu yaitu kayu alami dan yang kedua kayu buatan atau hasil modofikasi dari bahan kayu itu sendiri ditambah dengan bahan lain.
1. JENIS KAYU ALAMI UNTUK KRIYA KAYU
a. Kayu Jati
Kayu jati atau latinnya disebut tectona grandis, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet I-II, dan kelas kuat II. Kayu jati memiliki corak warna khususnya pada kayu terasnya coklat agak muda sampai tua kehijau-hijauan. Corak warna kayu jati ini mempunyai nilai dekoratif yang sangat indah dan menarik, menyebabkannya banyak diminati oleh para pengusaha mebel maupun industri pengolahan kayu. Selain keindahan corak, kayu jati mempunyai sifat pengerjaan yang mudah sampai dengan sedang, daya retak rendah, serat lurus atau berpadu walaupun memiliki tekstur yang agak kasar. Kayu jati dalam kegunaannya adalah termasuk kayu yang istimewa karena dapat digunakan untuk semua tujuan (serbaguna).
b. Kayu Mahoni
Kayu mahoni adalah klasifikasi yang termasuk dalam famili meliaceae. Ada dua jenis spesies yang cukup dikenal yaitu swietenia macrophylla (mahoni daun lebar) dan swietenia mahagoni (mahoni daun kecil). Mahoni daun kecil tidak dianjurkan untuk dikembangkan karena sangat peka terhadap serangan hama penggerek pucuk. Tanaman ini tumbuh pada tipe iklim A sampai D, yaitu daerah bermusim kering atau basah. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini berkisar antara 0-1000m dari permukaan laut. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 40m dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 100 cm. Tajuknya berbentuk seperti kubah, kayu lunak atau gubal berwarna merah muda, sedangkan kayu teras berwarna merah hingga coklat tua. Kayu mahoni dapat dipergunakan untuk mebel, vinir, alat olah raga, alat musik dan keperluan bangunan. Agar diperoleh kayu yang berkualitas baik untuk pertukangan, kayu ini dipanen setelah berumur 30 tahun atau lebih.
Mahoni berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1872 melalui India, kemudian dikembangkan secara luas di pulau Jawa sekitar tahun 1892-1902.
Pohon akan berbuah setelah tanaman berumur 12 tahun atau lebih yaitu pada bulan Juli sampai dengan Agustus. Buah yang masak berwarna cokelat hingga cokelat tua (PIKA, 1981).
c. Kayu Sonokeling
Kayu sonokling (dalbergia latifolia) merupakan jenis kayu yang memiliki keunggulan dilihat dari segi warnanya, khususnya warna pada kayu terasnya yang berwarna merah tua/ungu dengan garis-garis hitam yang gelap. Walaupun kayu ini memiliki sifat kembang susut besar dan tingkat keretakan tinggi, namun kayu sonokling memiliki tekstur yang sangat halus, serat serat lurus atau berpadu dan termasuk dalam kategori kayu kelas awet I dan kelas kuat II dengan berat jenis kering udara rata-rata
0,90.
Secara umum kayu sonokeling ini biasanya digunakan untuk kayu perkakas, lantai, papan, alat olah raga dan musik, seni ukir dan pahat, finir mewah, kerjaan liat dan kerjaan putar (PIKA, 1981).
d. Kayu Suren/surian
Kayu suren (toona sureni merr) merupakan jenis kayu yang memiliki warna merah daging. Kayu suren ini memiliki sifat kembang susut besar dan tingkat keretakan tinggi. Kayu suren juga memiliki tekstur yang agak keras dan agak halus, serat lurus bergelombang dan termasuk dalam kategori kayu kelas awet IV dan kelas kuat III-IV dengan berat jenis kering udara rata-rata 0,39. Berdasarkan sifat-sifat yang ada, kayu suren ini biasanya digunakan untuk kayu perkakas, papan, peti, kotak serutu, kayu bangunan, plywood, rangka pintu dan jendela, kayu perkapalan, seni ukir dan pahat, potlot, moulding. (PIKA, 1981).
e. Kayu Sungkai
Kayu sungkai atau jati sabrang latinnya disebut pronema canescens Jac, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet III, dan kelas kuat II-III. Kayu sungkai memiliki corak warna kayu teras kering udara putih kekuning-kuningan. Kayu sungkai mempunyai sifat pengerjaan mudah, namun daya retaknya cukup tinggi, serat lurus bergelombang dan memiliki tekstur agak kasar. Kayu sungkai dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, kayu perkakas, lantai, papan, seni ukir dan pahat, finir mewah serta sebagai kayu ornamentil.
f. Kayu Bangkirai
Kayu bangkirai atau benuas; anggelam, nama latinnya shorea laevifolia Ender, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet I, dan kelas kuat I-II. Kayu bangkirai memiliki corak warna kayu teras kering udara coklat kuning (kemerahan). Kayu bangkirai mempunyai sifat pengerjaan sedang sampai dengan sukar, daya retak sedang-tinggi, serat lurus atau berpadu dan memiliki tekstur kasar agak halus. Kayu bangkirai dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, jembatan, tiang listrik/telepon, bantalan, kayu perkakas, plywood, lantai, kayu perkapalan, sumbu kincir dan tong.
g. Kayu Keruing
Kayu keruing atau lagan; bayan; mengkeluang, nama latinnya dipterocarpus, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet III, dan kelas kuat II-(I). Kayu keruing memiliki corak warna kayu teras kering udara merah coklat, orange/merah cerah. Kayu keruing mempunyai sifat pengerjaan agak sukar, kembang susut kecil, daya retak rendah, serat lurus atau berpadu dan memiliki tekstur agak kasar. Kayu keruing dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, kayu perkakas, plywood, lantai, papan, bantalan, kayu perkapalan, dan jembatan.
h. Kayu Bayur
Kayu bayur atau cayur, wadang, balang, nama latinnya pterospermum, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet IV, dan kelas kuat II-III. Kayu bayur memiliki corak warna kayu teras kering udara coklat merah. Kayu bayur mempunyai sifat pengerjaan mudah, kembang susut kecil, daya retak rendah, serat lurus atau berpadu dan memiliki tekstur agak kasar. Kayu bayur dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, kayu perkakas, plywood, lantai, papan, kayu perkapalan, seni ukir dan pahat, peti, gagang peralatan, sisir, rangka pintu dan jendela.
i. Kayu Bintangur
Kayu bintangur atau kapur naga, penaga, nyamplung, bunut nama latinnya callophyllum, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet III, dan kelas kuat II-III. Kayu bintangur memiliki corak warna kayu teras kering udara merah tua, merah coklat, merah muda kecoklatan/merah kuning. Kayu bintangur mempunyai sifat pengerjaan mudah sampai dengan berat, kembang susut besar, daya retak sedang, serat berpadu dan memiliki tekstur agak kasar-kasar dan tidak merata. Kayu bintangur dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, kayu perkakas, plywood, lantai, papan, bantalan, kayu perkapalan, tiang, peti, chipboard dan papan loncat.
j. Kayu Durian
Kayu durian atau bengang; duren; dahuian, tuleno nama latinnya durio dan coelostegia, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet IV-V, dan kelas kuat II-III. Kayu durian memiliki corak warna kayu teras kering udara merah, merah jambu/coklat merah. Kayu durian mempunyai sifat pengerjaan mudah, kembang susut besar, daya retak rendah, serat lurus kadang-kadang berpadu dan memiliki tekstur kasar dan tidak merata. Kayu durian dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, plywood, peti, bingkai, kotak serutu dan papan.
k. Kayu Pulai
Kayu pulai atau lame, legarang, stoolwood nama latinnya alstonia, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet III-V, dan kelas kuat IV. Kayu pulai memiliki corak warna kayu teras kering udara putih kekuning-kuningan. Kayu pulai mempunyai sifat pengerjaan mudah, kembang susut sedang, serat berpadu dan memiliki tekstur agak kasarhalus. Kayu pulai dalam kegunaannya plywood, peti, seni ukir dan pahat, korek api, pulp, alat gambar, moulding, papan dan hack sepatu.
l. Kayu Ramin
Kayu ramin atau gaharu buaya; R. melawisnama; menameng latinnya gonystylus bancanus kurz, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet IV-V, dan kelas kuat II-III. Kayu ramin memiliki corak warna kayu teras kering udara kuning muda keputih-putihan. Kayu ramin mempunyai sifat pengerjaan mudah tetapi mudah pecah karena pakuan, kembang susut besar, daya retaktinggi, serat sedikit berpadu dan memiliki tekstur agak halus dan merata. Kayu ramin dalam kegunaannya diperuntukkan sebagai kayu bangunan, plywood, kayu perkakas, lantai, papan, moulding, bingkai, tirai, gagang peralatan, mainan anak-anak, rangka pintu dan jendela.
2. Jenis Kayu Buatan untuk karya Kriya Kayu
Kayu buatan berkembang seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi industri kayu dan membuat bahan-bahan kayu lebih terarah dan bermanfaat sesuai dengan kegunaan kayu pada umumnya dan kehidupan manusia khususnya.
Kayu buatan dalam hal ini berupa papan kayu terdiri dari kayu lapis (plywood) dan papan partikel serta campuran bahan lain seperti kertas, gift, mika dan sebagainya. Adapun beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan kayu buatan ini yaitu:
- Menghemat penggunaan kayu
- Harganya yang efesien
- Kembang susut pada arah yang memanjang dan melebar jauh lebih kecil sehingga merupakan bahan yang memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik.
- Mempunyai ketahanan lebih besar terhadap belahan dan retak.
- Memungkinkan penggunaan lembaran-lembaran papan yang lebih besar.
- Ringannya kayu lapis sehingga memudahkan perlakuan kayu lapis pada pembuatan barang tertentu.
- Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas.
- Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.
a. Plywood
Kayu lapis (plywood) adalah papan buatan dengan ukuran tertentu yang terbuat dari beberapa lapisan finir yang jumlahnya ganjil, dipasang dengan arah serat yang bersilangan saling tegak lurus, kemudian direkat menjadi satu pada tekanan yang tinggi dengan menggunakan perekat khusus. Yang paling umum dan sering digunakan adalah lapis tiga disebut tripleks atau three-ply. Plywood yang lebih dari tiga lapisan finir dikenal dengan nama multipleks atau multiply, seperti: lapis 5 (5 ply), lapis 7 (7 ply), lapis 9 (9 ply). Kayu yang dibuat finir adalah dari jenis-jenis kayu lunak, ringan, kelas kuat dan kelas awetnya II-IV. Jenis kayu yang digunakan antara lain: meranti, keruing, merawan, kapur, kempas, mangir, damar. Sedangkan untuk finirnya menggunakan jenis kayu jati, sonokling, rengas, mahoni, maple dan sebagainya.
1. Perabot rumah tangga
2. Alat-alat musik (gitar, drum, dan lain-lain)
3. Barang-barang kerajinan
4. Bahan produk furniture
b. Tegofilm (MDF Film)
Papan buatan untuk tegofilm, umumnya terbuat dari campuran kertas. Ukurannya-pun sangat bervariasi. Tegofilm biasa digunakan untuk meja, almari, buffet (olympic). Adapun ukurannya adalah 4.0 MM 4 x 8, 9.0 MM 4 x 8, 12.0 MM 4 x 8, 15.0 MM 4 x 8, dan 18.0 MM 4 x 8.
c. Blockboard (papan blok)
Blockboard dibuat dengan merekat kayu-kayu lat, sisi lawan sisi dan melapisi kedua permukaannya dengan selembar finir. Lebar kayu-kayu lat tersebut tidak lebih dari 25 mm. Blockbord mempunyai dua jenis yaitu lapisan melamin dan biasa. Papan buatan ini biasa digunakan dalam konstruksi pintu, panel-panel dinding, skat kamar dan pelapisan lantai.
Adapun jenis dan ukuran dari block board tersebut adalah: 1). blockborad biasa, 15.0 MM 4 x 8 AK, 15.0 MM 4 x 8 UTL, 18.0 MM 4 x 8 AK, 18.0 MM 4 x 8 UTL, (keterangan AK: kayu sengon; UTL: kayu keras., 2). blockboard melamin, 15.0 MM 4 x 8 , 15.0 MM 4 x 8, 18.0 MM 4 x 8 AK, 18.0 MM 4 x 8.
d. Partikel (particle board)
Papan partikel adalah papan buatan yang terbuat dari serpihan kayu dengan bantuan perekat sintetis kemudian di pres sehingga memiliki sifat seperti kayu massif, tahan api dan merupakan bahan isolasi serta bahan akustik yang baik. Papan partikel memiliki beberapa sifat-sifat antara lain:- Penyusutan dianggap tidak ada
- Keawetan terhadap jamur tinggi, karena adanya bahan pengawet
- Merupakan isolasi panas yang baik
- Sebagai bahan akustik yang baik
Papan partikel dapat digunakan untuk beberbagai keperluan, antara lain: untuk perabot, dinding dalam ruang, dinding antara, plafon dan lantai, dan sebagainya. Penggunaan papan partikel dapat mendatangkan keuntungan antara lain:
- Merupakan bahan konstruksi yang cukup kuat
- Bahan isolasi dan akustik yang baik
- Dapat menghasilkan bidang yang luas
- Pengerjaan mudah dan cepat
- Tahan api
- Mudah di-finishing, dilapisi kertas dekor, dilapisi finir dan sebagainya
- Memiliki kestabilan dimensi
e. MDF / Medium Density Fibreboard
Papan buatan MDF atau Medium Density Fibreboard seperti halnya tegofilm juga terbuat dari bahan kertas. Papan ini juga biasanya digunakan untuk bahan furniture, salon box dan sebagainya. Ukurannyapun bervariasi. Terdapat 2 jenis kualitas MDF yaitu AA dan Sumalindo. Ukurannya adalah 3.0 MM 4 x 8 AA, 3.0 MM 4 x 8 sumalindo, 4.0 MM 4 x 8 sumalindo, 6.0 MM 4 x 8 sumalindo, 9.0 MM 4 x 8 sumalindo, 12.0 MM 4 x 8 sumalindo, 15.0 MM 4 x 8 sumalindo, 18.0 MM 4 x 8 sumalindo, dan 25.0 MM 4 x 8 sumalindo.
f. Softboard
Softboard adalah jenis papan buatan yang biasanya dijadikan lapisan untuk peredam suara dalam ruang. Papan buatan ini mempunyai kelemahan yaitu mudah patah. Adapun ukuran papan softboard ini adalah 12.0 MM x 4 x 8.g. Milamin (Papan Milamin)
Papan milamin seperti halnya dengan plywood, hanya saja pada papan ini salah satu permukaannya memiliki lapisan terluar dari suatu produk.h. Polywood
Papan lapis ini, sama halnya dengan milamin. Biasanya digunakan untuk pintu-pintu kamar, plafon dan meja. Polywood memiliki ukuran 2.2 MM x 3 x 7. Jenisnya adalah: 181 warna merah maron, 182 warna coklat muda, 184 warna coklat tua.i. Poly ukir
Papan ini seperti halnya dengan plywood. Hanya saja pada bagian permukaannya dihiasi dengan motif garis atau motif tradisional. Ukuran dari papan buatan ini adalah 3.0 MM 3 x 7.
j. Pipe ovely
Pive ovely hampir sama dengan plywood, hanya saja terdapat sedikit campuran kertasnya. Papan buatan ini biasa digunakan untuk pintu, dinding, dan plafon. Ukurannya adalah 3.0 MM 4 x 8.k. Aluminium wood
Papan buatan ini seperti halnya kayu lapis lainnya, hanya saja pada salah satu bagian permukaannya dilapisi dengan aluminium. Dilapisi aluminium maksudnya agar tahan terhadap air, sehingga papan ini digunakan untuk pintu kamar mandi dan dapur. Adapun ukurannya adalah 3.0 MM 3 x 7.l. Gypsum
Papan ini terbuat dari kertas yang dilapisi dengan semen/kapur. Papan gypsum bisa digunakan untuk plafon suatu bangunan. Gypsum umumnya berwarna putih, dan memiliki ukuran 9.0 MM 120 x 140.m.Teak wood
Teakwood adalah papan buatan yang termasuk plywood di mana salah satu permukaannya dilapisi menggunakan finir jati yang halus (bertekstur). Adapun macam-macam teakwood dan ukuranya adalah: teakwood AA 3.0 MM 3 x 7, amphromosia AF , silver/AA 3.0 MM 4 x 8, Megateak 3.0 MM 4 x 8, teakwood melintang (3x4x8) 3.0 MM 4 x 8, AA 3.0 MM 4 x 8, AA 4.0 MM 4 x 8, AA 9.0 MM 4 x 8 (1x), AA 9.0 MM 4 x 8 (2x).
n. Teak block
Papan buatan ini hampir sama dengan blockboard yang isinya terdiri dari susunan kayu lat atau kayu blok, hanya lapisan pada salah satu permukaannya menggunakan finir jati seperti halnya pada teak wood.Papan ini digunakan untuk bahan-bahan furniture, dinding, salon box dan sebagainya. Berikut macam dan ukuran dari teak block adalah: teak block AA 15.0 MM 4 x 8, teak block AA 18.0 MM 4 x 8 (1x TRM), teak block AA 18.0 MM 4 x 8, (1x silver), teak block AA 18.0 MM 4 x 8 1x WR, teak block AA 18.0 MM 4 x 8 (2x), teak block fuji 18.00 MM 4 x 8 (1x).
o. Pattern board
Papan buatan jenis pattern board ini terbuat dari serpihan-serpihan kayu, dengan menggunakan bahan perekat khusus. Bahan ini biasanya digunakan pada salon box, dinding penyekat dan sebagainya. Ukurannya adalah 3.0 MM 4 x 8.
p. Fancy plywood
Fancy plywood merupakan kayu lapis yang permukaannya mempunyai corak keindahan (kayu lapis indah). Biasa digunakan pada plafon dan lapisan-lapisan pintu dan meja. Fancy plywood terdapat banyak jenisnya tergantung jenis kayu dan bahan pelapis yang digunakannya. Seperti: fancy rose wood, fancy agathis, fancy nyatoh, fanci ramin, fancy sungkai, mega sungkai, fancy sungkai block, white oak, sonokling, maple, cherry C/Q, cherry crown, brown cuts eye, ebony, enigree, tiger burl, silver cuts eye, ash burl, cherry burl, white ice tree C/Q, black chestnut dan red chestnut. Untuk ukurannya sama seperti kayu buatan yang lain yaitu rata-rata 3.0 MM 4 x 8.
q. Bahan pelapis/finir
Bahan pelapis atau finir merupakan lembaran kayu yang tipis dari 0,24 mm sampai 6,00 mm, yang diperoleh dari penyayatan (pengupasan) dolok kayu jenis tertentu. Finir biasanya digunakan untuk melapisi kayu-kayu masif. Terdapat beberapa jenis finir yang biasa digunakan diantaranya adalah: finir jati, finir putih, finir sungkai dan finir mahoni.
Selain jenis finir kayu yang digunakan untuk melapisi permukaan kayu, ada juga bahan sintetis yang sering digunakan untuk melapisi bagian permukaan dari suatu produk furniture seperti bagian daun meja (top table) atau bagian dalamnya. Adapun jenis dan macam bahan pelapis sintetis tersebut antara lain: tachon shit marmer putih, tachon shit marmer hitam, tachon shit cokelat, tachon shit cream, tachon shit abuabu, formika putih gloss, vichon shit putih, vichon shit cokelat, vichon shit cream, dan gluropal.
Itulah diatas jenis-jenis kayu yang biasa digunakan dalam berkarya kriya kayu, dan mungkin sebenarnya masih ada jenis kayu yang lain yang tidak sempat kami uraikan disini.- Home >
- Artikel , Kriya Kayu , Seni Kriya , Senirupa Terapan >
- Jenis Jenis Kayu untuk Karya Kriya Kayu