Archive for Februari 2014

motif

Senirupa 2 Dimensi - Ragam Motif Hias Nusantara

Berikut ini pengelompokan motif hias yang sering ditemui pada karya seni rupa Nusantara di Indonesia:

a. Motif Hias Flora

Motif hias ini berdasarkan pada tumbuh-tumbuhan yang hidup di sekitar. Bentuknya ada yang berupa akar, daun, bunga, biji, tunas, buah, ranting, atau pohonnya. Contohnya adalah motif hias bunga teratai yang dalam ajaran Buddha berhubungan dengan simbol kelahiran. Contoh yang lain adalah motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang diterapkan pada gunungan wayang. Nilai simbolik yang terdapat pada pohon tersebut adalah dunia tempat tinggal manusia saat ini yang dibagi menjadi dunia atas tempat para dewa bertahta dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal.

b. Motif Hias Fauna

Fauna atau satwa menjadi dasar terbentuknya motif hias ini. Satwa darat, air atau yang hidup di udara dan bahkan ada pula satwa khayal dibuat sebagai motif hias. Kadal, kerbau, belalang, ikan, ular, kuda, singa, gajah, burung, rusa, dan mahluk ajaib naga atau makara (ikan berbelalai) adalah beberapa satwa yang sering dijadikan motif hias. Nilai simbolik tampak pada seekor satwa berkenaan dengan alam kehidupan. Sebagai contoh ular mewakili dunia bawah atau air yang bermakna sebagai pembawa jenazah mendiang untuk menyeberang dan burung dianggap mewakili dunia atas yang membawa arwah ke alam atas.

c. Motif Hias Geometri

Motif hias geometris atau sering disebut juga ilmu ukur mulanya muncul karena faktor teknik dan bahan. Pada kriya anyaman serat membujur dan melintang membentuk motif hias yang geometris, yaitu serbalurus, lengkung atau lingkar. Motif hiasnya terdiri atas tumpal (segitiga), meander (liku-liku), pilin, kunci, banji, swastika. Motif hias swastika bermakna lambang matahari atau peredaran bintang yang berkaitan dengan nasib baik. Swastika dalam bentuk bersambung disebut banji yang bermakna harapan baik.

d. Motif Hias Manusia

Manusia dalam bentuk motif hias sering dimunculkan juga pada karya seni rupa Nusantara. Ada yang digambarkan utuh seluruh tubuh seperti pada wayang kulit purwa dan ada pula yang digambarkan hanya bagian kepala saja. Wajah manusia (topeng) yang dijadikan motif hias dibuat dengan gaya yang disederhanakan atau sebaliknya, dilebih-lebihkan. Maknanya sebagai penolak bala dan penggambaran nenek moyang. Contoh motif hias ini di antaranya adalah kala pada bangunan candi dari zaman Hindu dan juga diterapkan pada tenun ikat di Sumba.

e. Motif Hias Kaligrafi

Huruf yang ditulis indah disebut kaligrafi. Pada masa kekuasaan kerajaan Islam di Nusantara kaligrafi huruf Arab yang disebut khath menjadi salah satu motif hias yang sering dipakai. Motif hias yang sebagian merupakan nama Allah atau petikan ayat dari Alquran dan Hadis biasa diterapkan pada kriya logam, kayu, kain, dan lain sebagainya.
motif hias kaligrafi Arab pada kain batik (karya penulis)

f. Motif Hias Lain

Motif hias gunung suci (mahameru), bukit batu, awan, roda matahari, lidah api, perahu, pemandangan, dan untaian manik-manik termasuk jenis kelompok ini. Semuanya juga memiliki nilai perlambangan. Mahameru yang merupakan motif hias khas Hindu berkenaan dengan alam atas, yakni tempat bersemayam para dewa. Lidah api melambangkan kesaktian. Perahu merupakan lambang kendaraan arwah menuju ke alam keabadian dalam kepercayaan kuna.
Bagian besar motif hias dalam seni rupa Nusantara merupakan hasil karya bangsa kita tetapi tedapat juga yang berasal dari pengaruh asing. Hal tersebut lumrah terjadi karena kontak kebudayaan berlangsung secara alami. Contohnya adalah motif hias burung funiks, naga, awan dan batu karang yang berasal dari seni Cina banyak didapati pada karya seni rupa pesisir utara Pulau Jawa. Bunga teratai yang bermakna kelahiran berasal dari tradisi seni Hindu India dan banyak muncul pada arca atau relief candi. Beberapa motif hias bersifat universal karena diketemukan juga di negara lain, seperti meander, tumpal, dan swastika. Dengan motif hias yang beragam sesungguhnya kualitas karya seni rupa menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat pada kesesuaian teknik, bahan, warna, tema, bentuk, dan makna simboliknya. Keterampilan yang akarnya sudah berumur ribuan tahun tersebut wajib kita lestarikan agar tidak punah

Artikel terkait :
Ragam Motif Hias Tradisional lengkap dengan contoh gambar
Bentuk Corak Senirupa Terapan Nusantara disertai contohnya


Ragam Motif Hias Nusantara

Posted by : Robbi Syahputra
Kamis, 13 Februari 2014
1 Comment
contoh batik
Karya batik nusantara

Senirupa : Cara Membuat Batik Sederhana

Berikut ini saya akan sharing cara-cara membuat batik sederhana, sangat cocok untuk dipraktekkan dalam berkarya atau sebagai bahan bagi guru atau pengajar dalam memberi tugas latihan seni terapan 2 dimensi bagi siswa. berikut caranya :

Bahan dan alat

lilin, krayon, pewarna, kertas, kuas sederhana, tempat air/pewarna, dan koran bekas.

Prosedur pengerjaannya:

  1. Membuat kuas sederhana dari kapas dengan lidi atau tusuk sate sebagai tangkainya. Kuas itu dibuat dengan cara melilitkan sejumlah kapas pada salah satu ujung lidi atau tusuk sate, besarnya kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa. Supaya tidak lepas, ujung lilitan kapas diikat dengan tali atau benang. Buat 3 buah kuas.
  2. Menyiapkan pewarna. Pewarna yang dapat digunakan pada kegiatan membatik sederhana ini ada yang tergolong pada pewarna buatan dan pewarna alam. Yang termasuk pewarna buatan di antaranya: cat air, ontan/sepuhan (berbentuk serbuk), pewarna kue cair. Kunyit, daun suji, buah ganola, gambir adalah sebagian dari bahan pewarna alam.
  3. Bila sudah ditentukan pewarna mana yang akan digunakan,buatlah larutan nya pada tempat pewarna yang sudah disediakan. Usahakan larutan pewarna tersebut tidak terlalu encer. Siapkan beberapa macam warna, hal ini akan diperlukan bila akan membuat gambar yang memiliki banyak warna atau membuat campuran warna.
  4. Membuat gambar. Buatlah gambar dengan lilin di atas kertas yang sudah disediakan. Kertas yang digunakan diantaranya: kertas gambar, kertas hvs, stensil. Tentu saja gambar tidak akan kelihatan.
  5. Memunculkan gambar batik. Letakkan kertas yang sudah digambari di atas kertas koran. Pulaslah kertas tersebut dengan kuas sederhana yang terlebih dahulu dicelupkan pada larutan pewarna. Pemulasan dapat hanya dengan satu warna, bisa pula beberapa warna bergantung pada pilihan. Bila pada saat menggambar menggunakan lilin penerangan yang berwarna putih, maka garis-garis gambar akan berwarna putih. Apabila dikehendaki garis-garis gambar berwarna, pada saat menggambari kertas harus menggunakan krayon berwarna.

Contoh karya batik sederhana

Cara Membuat Batik Sederhana

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments

Sejarah Senirupa Mesir / Egyptian art history

Perkembangan seni rupa murni mancanegara di luar Asia berawal dari seni rupa Timur purba hingga sejarah seni rupa Eropa modern. Seni rupa Timur purba dapat dilihat melalui perkembangan seni rupa di Mesir. Kurun waktu perkembangannya dapat diuraikan secara kronologis, yaitu dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa Klasik, seni rupa Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko, hingga seni rupa zaman modern.
 Mesir merupakan bangsa yang mempunyai peninggalan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida, mastaba, dan candi. Piramida dan mastaba merupakan bangunan yang berfungsi untuk menyimpan mumi, sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Seni patung Mesir terbuat dari batu granit yang merupakan penggambaran
dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep, dan Spinx. Relief dan seni lukis Mesir banyak ditemukan pada dindingdinding kuburan dan peti mati. Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, seperti tembikar, perhiasan, dan mahkota
Periode kekuasaan Mesir kuno adalah berupa pembentukan dinasti yaitu suatu teokrasi dimana para penguasa (pharaohs),sebagai penguasa, pemikir dan juga mengangkat dirinya sebagai dewa. Kekuasaan ini dimulai dari Lembah Nil sekitar 3150 SM, dan bertahan hingga 31 dinasti. Dinasti berakhir setelah Mesir takluk kapada Kerajaan Romawi pada sekitar abad 30 SM. Pada periode kekuasaan Romawi secara bertahap terjadi perubahan politik dan agama dan periode inilah yang mengakhiri perkembangan peradaban independen Mesir.
Peradaban Mesir Kunoberada di bagian timur laut Afrika yang terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil dan mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, yang disebut periode Kerajaan Baru. Wilayahnya mencakup Delta Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak. Pada beberapa zaman, peradaban Mesir meluas hingga ke selatan Levant, Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta Gurun Barat.
Bentuk peradaban Mesir kuno antara lainberupa bangunan ( Architecture ), tulisan, patung, relief, painting, mumi dll, yang tinggi dan hingga kini masih bertahan.

Beberapa contoh karya / peninggalan Seni rupa pada masa itu dapat saya share disini yang kebanyakan saya kumpulkan dari encarta microsoft 2005 serta beberapa sumber lainnya.

Bangunan / Architecture


Piramida Bertangga (Step Pyramid), RajaZoser di Sakarah, pharaoh Mesir dari 2630 sampai 2611 B.C. (Microsoft® Encarta®, 2005)


Piramida Cheops, tinggi 146 m, panjang di sisi bawah 230 m, areal 52.900 meter persegi, 2.3 juta buah batuan. dibangun dinasti ke-4 sekitar tahun 2.000 SM, oleh Raja Cheops/Khufu

Piramida Yang dibengkokkan, dibangun masa pemerintahan Raja Sneferu ( 2575 BC-2551 BC). Awalnya arsitek membangun dinding dengan sudut 55 derajat, Kemudian mereka temu permasalahan struktural hingga dilanjutkan menjadi 43 derajat tingkat. (Microsoft® Encarta®, 2005).

 4000 tahun usia, Sphinx (patung manusia berbadan singa), Giza Yang besar adalah lencana yang terkenal dari Mesir masa lampau. (Microsoft® Encarta® , 2005).

 Kuil Abu Simbel, sekitar 1250 BC dibangun oleh Pharaoh Mesir Ramses II, di Mesir selatan. Didepan pintu masuk -keluar kuil berdiri masiv empat patung Raja Ramses II yang sedang duduk.

 Kuil Ratu Hatshepsut, Penguasa Mesir tahun 1400s BC. Funerary nya Kuil adalah dekat Lembah Para raja, di Luxor. (Microsoft® Encarta®, 2005).
 Kuil Luxor, berada di timur Sungai Nil, mulai dibangun sekitar tahun 1200s BC untuk menghormati para dewa. Bangunan Kuil ditambahkan ke atas oleh masing-masing dinasti. Di depan terdapat tugu (obelist)dan patung kolosal. Kuil ini dihubungkan ke Kuil Al Karnak oleh jalan sepanjang 3.5 km. Sepanjang jalan dihiasi dengan beratus-ratus sphinx. Dalam sekali setahun dewa Amon diangkut oleh tongkang dari Al Karnak ke Luxor, pada sebuah festival besar.
 Kuil Al Karnak, Kira-kira 1,500 BC. Banyak kuil yang dibangun di Al Karnak, yang paling utama adalah dibuat oleh Thutmose III, yang menguasai Mesir 1400s BC. Tulisan Hieroglyphs pada dinding kuil menceritakan peristiwa tentang kehebatan militer Thutmose's dalam memperluas kerajaan Mesir hingga Asia dan Afrika
Hypostyle Hall (Ruang Hipostilium), Kuil Amon di Karnak, ditunjang oleh 100 tiang, masing-masing tiang tinggi 20 m. Dibangun oleh Ramses II tahun 1200s BC.

 PATUNG / SCULPTURE

Patung Luxor yang ada di Kuil Thebes, Thebe merupakan ibukota Mesir masa lampau, adalah lokasi Luxor Kuil. (Microsoft® Encarta®, 2005).

Patung Raja Khafre duduk, dari 2500s BC, diukir dari suatu blok batu diorit padat, batu keras dari kerajaan tua Kerajaan di Mesir. Tinggi 165 cm ( 66) tinggi dan adalah suatu diidealkan penyajian raja, dengan bentuk geometris kuat dan proporsi dramatis. (Microsoft® Encarta®, 2005).

  Patung Dewi Selket, yang ditemukan pusara Raja Tutankhamun Mesir. dewi yang menyembuhkan menggigit dan sengat, dilukiskan sebagai perempuan indah dengan suatu kalajengking pada [atas] kepala nya. Helaian emas adalah dibuat oleh menempa emas padat yang metal sangat tipis.

Dewi Kucing Perunggu ini menggambarkan dengan menatah blue-glass memandang biji dari Periode Akhir-Akhirnya Egypt's ( 712-332 BC). [Itu] menunjukkan Kulit pohon dewi yang masa lampau dalam wujud seekor kucing.
Patung Granit Amenemhet III, adalah di (dalam) suatu koleksi di Musium yang Britania di (dalam) London. Amenemhet III menguasai [ketika;seperti] raja selama Dinasti 12th Egypt's. (Microsoft® Encarta®, 2005).

 Patung kecil batu gamping dicat melukiskan Raja Akhenaton Dan Ratu Nefertiti, penguasa Mesir sepanjang Amarna periode. Selama periode ini, Orang Mesir dewa worshiped, Aton, [siapa] yang berbadan kedua-duanya [jantan/pria] dan prinsip wanita alam semesta [itu]. Seniman oleh karena itu melukiskan Akhenaton, siapa [yang dulu] wakil;contoh Aton di atas bumi, dengan karakteristik [yang] mereka menghormati [ketika;seperti] feminin, seperti bahu sempit, suatu pinggang tinggi, dan melafalkan perut, pantat, dan paha.

Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret ditempatkan pusara, sebagi mewakili sesaji diterima dan yang ditinggal dari yang hidup. Patung Batu gamping di sini, Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret, dari 4th Dinasti ( 2575-2467 BC) dan telah ditemukan pusara Rahotep's di (dalam) Maydüm. sekarang berada Musium Cairo. (Microsoft® Encarta®, 2005).

LUKISAN / PAINTING


Anubis dan Mumi Orang Mesir Yang masa lampau percaya bahwa dewa mereka yang mati, Anubis, adalah pencipta membalsem. Potongan seni ini menunjukkan yang jackal-headed Anubis menyiapkan suatu mumi. [Itu] biji dari 1314-1200 BC. (Microsoft® Encarta®, 2005)

Kereta Tempat tidur/alas orang mesir Sebagian dari yang paling awal dan paling merinci contoh mebel sudah selamat sebab mereka telah dipelihara pusara orang mesir masa lampau. Kereta Tempat tidur/alas ini [yang] menirukan seorang sapi adalah dari pusara Raja Tutankhamun. Itu ada di Musium orang mesir di (dalam) Cairo, Mesir. Sumber daya Seni, Ny/Giraudon Microsoft® Encarta® Perpustakaan Acuan 2005

 Bagian Buku, untuk yang mati terdiridari suatu teks yang berisi doa, mantera, dan himne, pengetahuan untuk digunakan oleh yang mati untuk memandu dan melindungi jiwa pada perjalanan menuju alam baka. Mulai Dinasti yang 18th, Buku Yang mati terukir pada lontar. Bagian ini satu. seperti (itu) buku, dari awal Dinasti 19th, menunjukkan pertimbangan akhir yang ditinggal menuju kerajaan Osiris, dewa kematian. Hieroglyphs dan ilustrasi melukiskan upacara agama menimbang hati yang meninggal untuk menentukan apakah ia dapat dihadiahi hidup abadi.

Perjamuan Thebe, bagian dari dinding yang dicat bertanggal tanggal sekitar 1400 BC, sepanjang periode Kerajaan. Bagian Puncak menunjukkan kalangan bangsawan dan isteri mereka yang menerima perhatian dari para budak menyajikan makanan, pada sisi kanan. Figur di (dalam) baris di bawah mungkin wanita [pengadilan/lingkungan] [itu]. (Microsoft® Encarta®, 2005).

Lukisan dari Kuil Ramses III (1100s BC). Suatu pemimpin militer cerdik, ia mempertahankan Mesir melawan invasi asing. Lukisan prestasi militer nya menghias dinding pada kamar mayat nya, di Thebes, atau Luxor sekarang ini, walaupun lukisan di sini ditunjukkan melukiskan ratu nya. (Microsoft® Encarta®, 2005).

Lukisan Raja Narmer dari Hierakonpolis dibuat pada papan batu. tinggi 62.5 cm dari periode Predynastic Egypt's, Penahan pukulan musuh. Lukisan menggambarkan pemuliaan raja yang digambar lebih besar. (Microsoft® Encarta®, 2005).

RELIEF



Relief;Pembebasan Orang Mesir, dari 5th Dinasti ( 2465 BC-2323 BC), menunjukkan yang ditinggal mendudukkan pada suatu berbadan tegap [tabel;meja] dengan sesaji makanan.

Raja Thutmose III datang ke dalam [kuasa/ tenaga] pada ujung pemerintahan wanita [itu] pharaoh Hatshepsut di (dalam) 1458 BC. [Sebagai/Ketika/Sebab] penguasa tertinggi Mesir, Thutmose III menaikkan pada [atas] suatu empire-building kampanye yang memperluas orang mesir mempengaruhi ke dalam Syria, Palestine, dan Phoenicia. Antar konstruksi [yang] penting nya adalah bangunan pada Heliopolis, Memphis, Abydos, dan penambahan kepada kuil pada Al Karnak.
Aton 18th-dynasty Pharaoh Akhenaton menetapkan dewata Aton sebagai penguasa tertinggi. Relief menunjukan Akhenaton sedang menawarkan sesuatu ke Dewa Aton, yang dilukiskan sebagai matahari. (Microsoft® Encarta®, 2005).

OTHER


Barang tembikar orang mesir adalah salah satu [dari] format seni yang paling awal yang dikerjakan oleh Orang Mesir yang masa lampau. Potongan ini dari periode yang Predynastic ( 5000 BC-3000 BC) dihias dengan burung unta, perahu, dan disain geometris

Jimat Orang Mesir masa lampau percaya bahwa jimat bisa melindungi mereka dari kejahatan. Atas dari kiri ke kanan, jimat tiang djed, jimat wedjat mata, dan jimat lontar bertunas, dibuat dari blueish faience, suatu tembikar dipasangi kaca. Bagian tengah jimat buaya pucat dan suatu warna coklat jimat obsidian. Paling bawah dari kiri ke kanan, jimat dewa burung elang falcon Horus, jimat hati/jantung dari batu, dan jimat Dewa musik dan tarian.

 Hieroglyphs di Pusara Ratu Amonherkhepsef (bertema religius dicat berada pada dinding atas pusara),ditempatkan di Lembah Ratu. (Microsoft® Encarta®, 2005).

Mumi Mesir Kuno Orang Mesir Yang masa lampau dipercaya sebagai orang-orang yang pertama untuk praktek pembalseman, di mana suatu mayat secara palsu dipelihara untuk memperlambat [itu] membusuk proses. Orang Mesir percaya bahwa itu adalah diperlukan untuk memelihara suatu badan dalam rangka mengijinkan jiwa [itu] untuk survive. Metoda Pembalseman masa lampau yang yang dimasukkan mencakup mayat [itu] dengan karbonat air soda dan unsur alami menyuntik seperti tumbuh-tumbuhan bumbu balsamic ke dalam rongga nya [sebelum/di depan] membungkus mayat [itu] dengan kain, menciptakan suatu mumi. Hari ini penggunaan orang yang membalsem siap-siap[kan] unsur kimia untuk memelihara suatu badan untuk [yang] mengamati menyedihkan dan untuk mencegah yang di/tersebar infeksi/peradangan.



Sejarah Senirupa Mesir - Egyptian art history

Posted by : Robbi Syahputra 1 Comment
seni

SENI

SENI selalu berkembang dari masa ke masa sejalan dengan pandangan manusia terhadapnya. Konsep, proses, dan bentuk seni amat beragam dan terus berkembang namun kebutuhan manusia pun berjalan mengikutinya.

Pengertian Seni

Berikut ini beberapa pengetian seni yang dikemukakan oleh filsuf, pakar seni, pakar pendidikan, dan pakar kebudayaan. Pendapat tertua mengenai seni dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Plato (428-348 SM). Menurutnya, seni adalah hasil tiruan alam (ars imitator naturam). Pandangan mengenai seni sebagai imitasi ini berlangsung dominan hingga Abad ke-19. Benedetto Croce, seorang filsuf Italia yang hidup pada tahun 1866-1952, menyatakan bahwa seni adalah ungkapan kesan-kesan (art is expression of impressions). Leo Tolstoy, sastrawan Rusia terkemuka (1828-1910), berpendapat bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Susanne K. Langer, seorang filsuf seni dari Amerika, menyatakan bahwa seni dapat dibatasi sebagai kegiatan menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dimengerti/dipersepsi yang mengungkapkan perasaan manusia. S. Sujoyono, salah seorang pelukis terkemuka Indonesia, menyatakan bahwa seni adalah jiwa tampak. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional, berpendapat bahwa seni adalah segala pebuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
Dari berbagai pendapat mengenai seni di atas dapat dilihat adanya aspek manusia sebagai kreator (pembuat) dan apresiator (penikmat), aspek karya yang dikreasikan beserta gagasan yang termuat di dalamnya, dan aspek komunikasi. Berdasarkan hal-hal itu pula dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seni merupakan sarana komunikasi perasaan dan pengalaman batin seseorang kepada kelompok masyarakatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritualnya.

Sifat Dasar Seni

Untuk memahami apa dan bagaimana seni,  harus ditelaah sifat-sifat dasarnya yang meliputi:

a. Seni bersifat kreatif

Sifat kreatif dalam seni tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang tidak dikenal sebelumnya. Dorongan kreatif dengan menciptakan karya baru yang menghadirkan realitas baru pula adalah tujuan para seniman.

b. Seni bercorak individualistis

Seni dihasilkan oleh seorang seniman dan karyanya bersifat individualistis. Lukisan S. Sujoyono atau Hendra Gunawan sekaligus menunjukkan ciri pribadinya.

c. Seni adalah ekspresif

Emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman terpancar pada karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat menikmati sebuah karya seni merupakan emosi tersendiri juga. Artinya seni menyangkut perasaan kreator dan apresiatornya.

d. Seni adalah abadi

Karya seni yang diproduksi karena menyandang realitas baru sesungguhnya bersifat abadi meski penciptanya sudah wafat. Demikian juga kalau karya seni rusak atau hancur, nilai keabadiannya tetap terjaga.

e. Seni adalah bersifat semesta (universal)

Seni hadir dalam berbagai bentuk di manapun dan dalam masyarakat apapun di sepanjang zaman. Manusia primitif yang terbelakang pun pasti mengembangkan seni sebagai bahasa komunikasi antar sesamanya.

Cabang- cabang Seni

Seiring laju waktu, kebutuhan dan pemahaman manusia tentang seni pun berkembang. Media, teknik, konsep, tujuan, fungsi, dan bentuk seni turut berubah. Pemanfaatan media dan indera yang berbeda untuk menikmati sebuah karya seni melahirkan cabang-cabang seni. Indera penglihatan (visual), pendengaran (audio), atau paduan keduanya (audio-visual) menjadi dasar pencabangan seni. Lukisan dinikmati dengan dilihat wujudnya. Musik perlu disimak untuk menikmatinya. Tarian yang diiringi musik perlu dinikmati dengan disaksikan dan didengar.
Pencabangan seni indah berdasarkan aspek indera pencerapan, media, dan paduan unsur-unsurnya menurut Oswald Kulpe, seorang pakar estetika, adalah sebagai berikut:

a. Seni Penglihatan/Visual Art

1) Seni dua dimensi: a) tanpa gerak: seni lukis, design dan gambarb) dengan gerak: seni film dan kembang api
2) Seni tiga dimensi: a) tanpa gerak: seni pahat dan ukiranb) dengan gerak: seni tari dan pantomime tanpa musik
3) Seni integral yang memadukan permukaan dan bentuk: arsitektur dan pertamanan

b. Seni Pendengaran/Audio Art

1) Seni nada: musik instrumental: a) dari alat tunggal: piano dan biolab) dari gabungan alat: konser band dan orkes simfoni
2) Seni kata: puisi: a) berirama: sajak. b) tak berirama: novel dan cerita pendek
3) Seni integral yang memadukan nada dan kata: nyanyian dan tembang

c. Seni Penglihatan-Pendengaran/Audio Visual Art

1) Seni gerak dan nada: tarian koreografis dan musik
2) Seni gerak, kata, dan pemandangan: drama
3) Seni gerak, kata, pemandangan, dan nada: opera

Salam Seni

Seni - Art

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments
senirupa

Senirupa

Hampir semua kebutuhan hidup manusia tidak bisa dilepaskan dari senirupa. Benda-benda yang ada di sekitar kita, mulai pakaian, peralatan rumah tangga, alat transportasi, benda-benda hias, benda-benda pakai, dan yang lainnya termasuk hasil karya seni rupa. Semua benda tersebut dibuat untuk kepentingan manusia berdasarkan kegunaan masing-masing.
Tidak ada yang dapat memastikan kapan seni mulai dikenal manusia. Namun, jejak-jejak peninggalan manusia dari masa lampau menunjukkan bahwa seni tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia itu sendiri.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, pengertian seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengarnya. Namun tidak semua keindahan (estetika) itu selalu bernilai seni (artistik), karena kenyataannya tidak semua yang indah itu bernilai seni. Banyak keindahan keindahan yang tidak termasuk dalam karya seni, contoh misalnya keindahan pegunungan, pantai dan masih banyak yang lain.
Keindahan seni adalah keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan di luar ciptaan manusia tidak termasuk keindahan yang bernilai seni, misalnya keindahan pantai di Bali, keindahan Gunung Bromo, dan keindahan seekor burung merak. Jadi, seni merupakan ciptaan manusia yang memiliki keindahan.
Bermacam jenis seni, antara lain seni tari, seni musik, seni teater, dan seni rupa. Seni rupa adalah hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau memiliki nilai keindahan yang diwujudkan dalam bentuk rupa.

Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua kategori yaitu

  1. Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah. Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.
  2. Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang memiliki nilai kegunaan (fungsional) sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari secara materi, misalnya furnitur, tekstil, dan keramik.
Berbeda dengan yang diulas di id.wikipedia.org yang cenderung membagi senirupa kedalam 3 kategori yaitu, seni murni, seni kriya dan seni desain.

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu.

  1. Karya seni rupa dua dimensi atau biasa disebut Dwimatra. Karya seni rupa dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar saja dan hanya bisa dilihat dari satu arah. contoh karya senirupa 2 dimensi untuk seni murni adalah lukisan ( paintings ), dan contoh senirupa 2 dimensi untuk seni terapan yaitu : wayang kulit, tenun, dan batik.
  2. Karya seni rupa tiga dimensi atau biasa disebut Trimatra, yaitu karya seni rupa yang memiliki panjang, lebar dan ruang yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). cotoh karya senirupa 3 dimensi ini banyak dijumpai pada karya senirupa terapan seperti, rumah adat, senjata tradisional, kriya,  sedangkan untuk bidang seni murni bisa dijumpai pada seni patung dan seni instalasi.

SENI RUPA

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments
affandi biografi

Biografi Affandi Koesoema

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990),  putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri. tapi ia meninggalkan studinya untuk keinginan menjadi seorang seniman. Affandi belajar sendiri cara melukis sejak tahun 1934.
Namun, bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya, dan memang telah menjadikan namanya tenar sama dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya.

Pernikahan Affandi

Pada umur 26 tahun, pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.

Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. 
Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai--yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur--memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian.
Pada tahun 1950, Affandi mulai membuat lukisan ekspresionis. Dia melukis dengan langsung menekan cat keluar dari tabung tersebut. Dia menemukan teknik ini secara tidak sengaja, ketika ia dimaksudkan untuk menarik garis satu hari. Saat ia kehilangan kesabaran ketika dia mencari pensil yang hilang, ia menerapkan cat langsung dari tube-nya. Efek yang dihasilkan, saat ia menemukan, adalah bahwa obyek lukisan tampak lebih hidup. Ia juga merasa lebih banyak kebebasan untuk mengekspresikan perasaannya ketika ia menggunakan tangannya sendiri, bukan kuas lukisan. 
Dalam hal tertentu, ia telah mengakui kemiripan dengan Vincent van Gogh. Sebagai seorang seniman terkenal, Affandi berpartisipasi dalam berbagai pameran di luar negeri. Dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.

Kegiatan Pameran Lukisan Affandi

Selain India, ia telah juga ditampilkan karya-karyanya dalam Biennale di Brasil, Venice dan Sao Paolo. Pada tahun 1957, ia menerima beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk mempelajari metode pendidikan seni. Dia diangkat sebagai Profesor Kehormatan dalam Lukisan oleh Ohio State University di Columbus di Amerika Serikat. Pada tahun 1974, ia menerima gelar doktor kehormatan dari University of Singapore, Penghargaan Perdamaian dari Yayasan Dag Hammarskjoeld pada tahun 1977, dan gelar Grand Maestro di Florence, Italia. 

Sepulang dari India, Eropa, pada tahun lima puluhan, Affandi dicalonkan oleh PKI untuk mewakili orang-orang tak berpartai dalam pemilihan Konstituante. Dan terpilihlah dia, seperti Prof. Ir. Saloekoe
Poerbodiningrat dsb, untuk mewakili orang-orang tak berpartai. Dalam sidang konstituante, menurut Basuki Resobowo yang teman pelukis juga, biasanya katanya Affandi cuma diam, kadang-kadang tidur. Tapi ketika sidang komisi, Affandi angkat bicara. Dia masuk komisi Perikemanusiaan (mungkin sekarang HAM) yang dipimpin Wikana, teman dekat Affandi juga sejak sebelum revolusi.Topik yang diangkat Affandi adalah tentang perikebinatangan, bukan perikemanusiaan dan dianggap sebagai lelucon pada waktu itu.

Pribadi Affandi Pelukis Indonesia

Affandi merupakan seorang pelukis rendah hati yang masih dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan walau hidup di era teknologi. Ketika Affandi mempersoalkan 'Perikebinatangan' tahun 1955, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat rendah.
Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Dia bagian seni rupa Lembaga Seni Rupa) bersama Basuki Resobowo, Henk Ngantung, dan sebagainya.

Meski sudah melanglangbuana ke berbagai negara, Affandi dikenal sebagai sosok yang sederhana dan suka merendah. Pelukis yang kesukaannya makan nasi dengan tempe bakar ini mempunyai idola yang terbilang tak lazim. Orang-orang lain bila memilih wayang untuk idola, biasanya memilih yang bagus, ganteng, gagah, bijak, seperti; Arjuna, Gatutkaca, Bima atau Werkudara, Kresna, tapi affandi tidak demikian.

Di tepi sungai Gajah Wong di Jalan Solo di Yogyakarta, dirancang dan dibangun rumah untuk dirinya sendiri, yang juga berfungsi sebagai museum untuk menampilkan lukisan-lukisannya. Bangunan ini dibangun unik,dengan atap yang menyerupai daun pisang. Museum ini memiliki sekitar 250 lukisan Affandi. Sayangnya, kelembaban udara yang tinggi dan suhu yang menyebabkan kekhawatiran tentang kondisi lukisan.

Yayasan Affandi, yang mengelola museum, menemukan kesulitan untuk mengelola museum benar, karena kurangnya dana dan pendapatan. Sebelum meninggal, Affandi menghabiskan banyak waktu duduk-duduk di museum sendiri, mengamati lukisannya. Dia pernah berkata, "Aku ingin mati dalam kesederhanaan tanpa memberikan masalah kepada siapa pun yang tidak perlu, jadi aku bisa pulang kepada-Nya dalam damai." 

Gaya aliran Lukisanya merupakan gaya baru dalam aliran lukisan modern khususnya ekspressionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an.

Affandi merupakan salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia.

Sumber : www.affandi.org, id.wikipedia.org/wiki/Affandi

Affandi Biografi

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments
Senirupa Murni

Pengertian Seni rupa Murni

2YC28QBA55E5

Sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang pembagian senirupa di tinjau dari segi fungsinya yaitu senirupa murni dan senirupa terapan. Seni Rupa Murni adalah Suatu karya seni yang dibuat berdasar ekspresi jiwa semata, tanpa ada pertimbangan tujuan dan fungsi apapun sama sekali, sedang seni rupa terapan adalah sebaliknya yaitu proses pembuatannya karena ada tujuan dan fungsi tertentu. jadi kalau demikian pengertiannya maka suatu karya seni yang dibuat karena ada tujuan tertentu bukanlah termasuk karya senimurni, contoh misalnya seni cetak, karya seni tersebut dibuat pada umumnya memiliki tujuan dan fungsi tertentu, dan untuk zaman sekarang sepertinya tidak ada lagi karya seni cetak yang dibuat semata ekspresi jiwa. 
Namun tak dapat di pungkiri seiring dengan kebutuhan dan perkembangan pola pikir, tradisi, dan budaya masyarakat, fungsi karya seni dalam hal tertentu bisa mengalami pergeseran atau perubahan misalnya senirupa murni menjadi seni kerajinan, mengenai hal ini kita akan membahasnya di lain kesempatan.

Beberapa contoh dari karya seni rupa murni sebagai berikut :

1. Seni Lukis

Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Pada karya seni rupa purbakala, objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora, dan fauna. Karya seni lukis tradisional yang terdapat di Nusantara, antara lain lukisan kaca, lukisan di atas kain, lukisan batik, lukisan wayang beber, dan lukisan pada wayang kulit (sungging). Di Sumbawa, tradisi lukisan dari nenek moyang terdapat pada nisan berukir, lukisan pada tiang, dinding rumah, dan sebagainya. Dalam dunia seni lukis, ciri khas tiap-tiap lukisan dibedakan dalam suatu aliran, di antaranya adalah aliran realis, naturalis, impresionis, ekspresionis, abstrak, kubisme, dan pointilis. seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini, seni lukis terus mengalami perkembangan dengan sangat pesat, di dunia maya banyak sekali kita temukan karya - karya lukisan dengan teknik digital painting menggunakan peralatan komputer dan software yang sangat canggih, dimana monitor berubah jadi kanvas dan mouse beralih fungsi menjadi kuas atau brush.

2. Seni Patung

Seni patung merupakan cabang seni rupa yang berwujud tiga dimensi dengan proses penciptaannya menggunakan teknik pahat, teknik modeling (dibentuk), atau teknik casting (cetak). Awal kejayaan seni patung di Indonesia dimulai pada zaman Hindu-Buddha. Di Bali, seni patung dimulai sejak zaman prasejarah. Ditandai dengan ditemukannya benda-benda beserta hiasannya pada dolmen, menhir, dan punden berundak. Di Papua, seni patung berkembang sejak lama di dalam suku-suku pedalaman. Seni patung Papua yang tersohor, di antaranya patung Suku Asmat dan Suku Kamoro.

3. Seni Grafis

Seni grafis merupakan salah satu cabang seni rupa dua dimensi yang dikerjakan dengan teknik cetak. Terdapat beberapa ragam seni grafis, antara lain seni grafis yang dibuat dengan teknik sablon, cetak tinggi, cetak litho, dan cetak etsa. Di Indonesia, lukisan cap tangan zaman prasejarah sudah ditemukan pada dinding gua di Sulawesi, yang merupakan bukti diterapkannya teknik grafis ketika itu. Seni grafis yang masuk ke Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan Seni Terapan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis Indonesia, antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo. dan seiring perkembangan dan pola pikir masyarakat seni Grafis sekarang ini sudah beralih dari seni Murni menjadi seni Terapan.

SALAM.....


Senirupa Murni

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments
karya Senirupa Terapan

Senirupa Terapan (Applied Art)

sebelumnya blog senirupa sudah membahas tentang apa dan bagaimana itu seni dan senirupa, disitu saya telah menguraikan tentang pembagian senirupa yakni senirupa murni dan senirupa terapan. Senirupa murni saya sudah bahas sebelumnya dan sekarang kita akan membahas tentang seni rupa terapan.

Pengertian

Senirupa Terapan atau biasa disebut dengan istilah Applied Art adalah suatu karya senirupa yang memiliki nilai kegunaan atau fungsional sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni rupa ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara materi, misalnya furniture, tekstil dan keramik.

Pembagian Karya senirupa Terapan

supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang senirupa terapan, maka senirupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.

Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan fungsi

Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.
  1. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
  2. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.

Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
  1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
  2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung

Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya

Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori :
  1. Rumah adat
  2. Senjata Tradisional
  3. Transportasi Tradisional
  4. dan terakhir Seni Kriya

Senirupa Terapan Applied Art

Posted by : Robbi Syahputra 1 Comment
Karya Lukisan Hendra Gunawan
Perempuan dan Rajungan Karya Lukisan Hendra Gunawan
Karya Lukisan yang berjudul Perempuan dan Rajungan diatas adalah salah satu dari Sekian banyak Karya Lukisan Hendra Gunawan. Hendra Gunawan sendiri dikenal sebagai salah satu maestro Pelukis Indonesia pada jaman pendudukan Jepan, dan dia banyak belajar dari Pelukis Besar Expresionis Affandi.

Biografi :

Hendra Gunawan Dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1918 di kota Bandung, Jawa Barat dan Wafat di Denpasar Bali pada tanggal 17 bulan Juli tahun 1983. Hendra Gunawan lebih dikenal sebagai seorang pelukis, namun dia juga merupakan seniman penyair, pematung dan juga pejuang gerilya. Selama masa mudanya ia bergabung dengan tentara pelajar dan merupakan anggota aktif dari Poetera (Pusat Tenaga Rakyat) dan organisasi yang dipimpin oleh Sukarno dan lain-lain. Ia juga aktif dalam Persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia, sebuah organisasi yang didirikan oleh S. Soedjojono dan Agus Djaya pada tahun 1938.

Perjalanan Karier :

Dalam kehidupan Hendra Gunawan cukup beruntung karena dia sempat masuk sekolah dan belajar melukis pada Wahdi, seorang pelukis pemandangan. Dari Wahdi, ia banyak menggali pengetahuan tentang melukis. Kegiatannya bukan hanya melukis semata, tetapi pada waktu senggang ia menceburkan diri pada grup sandiwara Sunda sebagai pelukis dekor. Dari pengalaman itulah, ia mengasah kemampuannya.
Pertemuannya dengan Affandi merupakan fase dan sumber inspirasi jalan hidupnya untuk menjadi seorang pelukis. Dengan didasari niat yang tulus dan besar, ia memberanikan diri melangkah maju. Bermodalkan pensil, kertas, kanvas dan cat ia mulai berkarya. Komunitas dari pergaulannya ikut mendukung dan terus mendorongnya untuk berkembang. Keberaniannya terlihat ketika ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda pada tahun 1940-an bersama pelukis Bandung dan pernah beberapa kali mengadakan pameran bersama.
Revolusipun pecah, Hendra ikut berjuang. Baginya antara melukis dan berjuang sama pentingnya. Pengalamannya di front perjuangan banyak memberi inspirasi baginya. Dari sinilah lahir karya-karya lukisan Hendra yang revolusioner. Lukisan “Pengantin Revolusi”, disebut-sebut sebagai karya empu dengan ukuran kanvas yang besar, tematik yang menarik dan warna yang menggugah semangat juang. Nuansa kerakyatan menjadi fokus dalam pemaparan lukisannya.

Akhir Hayat :

Selain aktif dalam kegiatan melukis, Hendra Gunawan juga aktif dalam kegiatan seni rupa yang lain seperti seni patung. Salah satu karya Seni Patung Hendra Gunawan yang masih bisa dijumpai saat ini jika kita berkunjung ke kota Yogyakarta. Di halaman gedung kantor DPRD Yogyakarta, berdiri sebuah patung batu Jendral Sudirman yang merupakan hasil pahatan dari Hendra Gunawan.

Pelukis yang merupakan sahabat dekat penyair terkenal Indonesia Chairil Anwar ini lebih memilih Bali sebagai tempatnya menghabiskan waktu usai menjalani masa penahanan. Karena, Bali merupakan tempat para seniman besar yang sudah banyak dikenal sepereti Umbu Landu Paranggi, seorang penyair asal Sumba yang juga berdiam di Bali. Umbu sangat menghormati Hendra Gunawan, sebab selain kemampuannya di bidang seni rupa, Hendra Gunawan ternyata juga mempunyai kemampuan dibidang sastra, terbukti dengan karya-karya puisi yang telah diciptakannya.

Karya terakhir Hendra Gunawan adalah lukisan tentang tenggelamnya kapal Tampomas. Namun, di tangan Hendra Gunawan, kisah tentang kapal itu digambarkannya dengan potret diri yang diserbu oleh ribuan ikan. Namun, hingga akhir hayatnya lukisan tersebut tidak sempat diselesaikannya sebab Hendra Gunawan yang usianya mulai merambat senja harus meninggalkan dunia sebelum lukisan itu berhasil diselesaikan.
Hendra Gunawan kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 17 Juli 1983 di Rumah Sakit Umum Sanglah, Denpasar, Bali. Pemakaman Muslimin Gang Kuburan di Jalan A. Yani, Purwakarta menjadi tempat peristirahatan salah satu pelukis maestro Indonesia ini.

Karya Lukisan Hendra Gunawan :

Dibawah ini beberapa karya lukisan dan sketsa yang telah diciptkan oleh pelukis Hendra Gunawan.



Karya Lukisan Hendra Gunawan
Bisikan Iblis Karya Lukisan Hendra Gunawan
Karya Sketsa Hendra Gunawan
Sketsa Karya Hendra Gunawan

Karya Lukisan Hendra Gunawan
Perempuan Menjual Ayam karya lukisan Hendra Gunawan

Karya Lukisan Hendra Gunawan
Pasar dipinggir laut karya lukisan hendra gunawan

Karya Lukisan Hendra Gunawan
Jual Beli dipasar karya lukisan hendra gunawan

Karya Lukisan Hendra Gunawan

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments
Lukisan Agus Sitompul
Burung Bangau - Agus Opung
Posting yang berjudul Lukisan Flora dan Fauna Oleh Seniman Senirupa Seni Lukis Agus Sitompul ini ditulis oleh Dr. Agus Priyatno, M. Sn.,  dosen pendidikan seni rupa FBS pada perguruan tingg Unimed. 
Jika melihat perawakan Agus Sitompul, orang akan mengira dia seorang tentara atau polisi. Badanya tegap dan kekar menegaskan penampilan itu. Ternyata profesinya adalah pelukis bertema keindahan flora dan fauna. Suatu pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, ketelitian dan kesabaran.

Agus Sitompul dikenal dengan nama Agus Opung, sejumlah katalog pameran lukisan mencantumkan namanya Agus Opung. Pelukis kelahiran Tanjung Morawa 7 Agustus 1978, mulai menekuni dunia senilukis sejak tahun 2000. Istrinya Siti Rohani yang dinikahi tahun 2008 sangat mendukung profesinya sebagai pelukis. Perkawinannya dikaruniai seorang putri bernama Zahira Naila Sitompul.

Menjalani profesi sebagai pelukis dirasakannya penuh tantangan. Menghidupi keluarga dengan mengandalkan kreativitas sebagai pekerja seni kadang tidak menentu. Lukisan tidak selamanya langsung terbeli, kadang nunggu, hingga beberapa minggu. Baginya, rezeki mengalir seret atau lancar, adalah hal biasa. Selalu berusaha dan terus berjuang untuk mendapatkan rezeki halal di jalan senilukis adalah pilihan hidupnya. Dia merasa itulah pekerjaan yang paling cocok dengan bakatnya.

Lukisan Agus Sitompul

Dibesarkan di area perkebunan kelapa sawit dan karet, Agus Opung akrab dengan lingkungan alam. Keindahan flora dan fauna dinikmatinya sejak usia kanak-kanak. Kedua orang tuanya bekerja sebagai staf Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara II (PTPN II). Lingkungan masa kecilnya itulah yang mengilhami tema-tema lukisannya. Angsa, burung, harimau, bunga, pepohonan dan pemandangan hutan dilukiskannya dengan corak naturalis. Teknik lukisannya adalah impasto, menggunakan cat minyak pada kanvas.

Latar belakang pendidikannya adalah sekolah umum. Sekolah Dasar hingga lulus SLTA dijalani di Tanjung Morawa. Meskipun tidak menjalani pendidikan tinggi seni, Agus Opung memiliki kemampuan teknik melukis akademis. Kemampuannya itu dipelajari melalui pergaulan dengan para pelukis Medan. Agus Opung belajar melukis setelah berkenalan dengan pelukis Cecep Priyono. Kepadanya dia berguru senilukis.

Awalnya belajar melukis pemandangan, bunga anggrek dan alam benda di sekitarnya. Pertama kali lukisan terjual seharga Rp. 500 ribu, dibeli penggemar lukisan dari Medan yaitu Armen pemilik galeri Dee Dee Do. Lukisannya berupa lukisan bunga anggrek berukuran 70 x 80 cm.

Semenjak itu keyakinan dirinya untuk menjalani hidup sebagai pelukis semakin kuat. Satu persatu lukisan diciptakan dan satu persatu lukisannya dibeli orang. Kini harga lukisannya mencapai satu juta rupiah. Saat ini Agus Opung melukis berbagai variasi ukuran dengan harga yang bervariasi pula. Baginya lukisan haruslah dihargai secara wajar.

Bagi Agus Opung, melukis adalah menyampaikan keindahan berdasarkan pengalaman hidupnya. Keindahan alam, flora, dan fauna sangat dihayatinya. Lingkungan perkebunan Tanjung Morawa dan sekitarnya masih banyak memiliki keindahan itu. Dia ingin berbagi keindahan yang disaksikannya itu kepada orang lain melalui lukisan.

Untuk meningkatkan kemampuan melukisnya, Agus Opung selalu belajar kepada orang lain yang sudah memiliki pengalaman. Selain belajar kepada pelukis Cecep Priyono, Agus Opung juga belajar dengan sejumlah pelukis lain. Dia belajar dengan Bambang Triyogo, Jonson Pasaribu, Sumargi Gunarto dan Hidyayat. Selain itu juga mengunjungi sanggar Rowo untuk menyaksikan aktivitas melukis di tempat itu, agar semakin banyak pengetahuannya tentang teknik melukis.

Agus Opung juga aktif dalam berbagai kegiatan sanggar lainnya seperti Payung Teduh di Medan, dan Sindar di Tanung Morawa. Di tempat itulah dia menambah pengetahuan senilukis melalui diskusi dengan teman-teman pelukis. Agus Opung mengagumi pelukis Antonio Blanco, pelukis dari mancanegara yang menetap di Bali. Sapuan kuas spontan dengan komposisi warna gelap terang menarik. Bagian-bagian kontras menjadi pusat perhatian lukisan, karya pelukis itu sangat dikaguminya.

Lukisan Agus Sitompul
Sepasang Angsa - Agus Sitompul
Harapan Agus Opung sebagai pelukis Medan adalah ada Festival Kesenian Medan yang memberi ruang bagi para pelukis untuk memamerkan karyanya. Selain itu, dia berharap agar didirikan galeri seni Medan untuk memperkenalkan karya senilukis Medan kepada masyarakatnya. Pemerintah mau menyelenggarakan kompetisi senilukis dengan hadiah menarik, agar para pelukis Medan terpacu berkarya lebih baik. Di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta misalnya, pemerintah menyelenggarakan Biennale senilukis (pameran dua tahunan yang disertai pemberian hadiah bagi karya terbaik). Hal ini belum ada di Medan.

Agus Opung cukup produktif menciptakan lukisan. Dalam sebulan rata-rata bisa menyelesaikan empat lukisan. Pelukis ini tinggal di rumah sekaligus merangkap studio seni, di komplek perumahan PTPN II Tanjung Morawa.

Resource : http://www.analisadaily.com/news/read/2011/05/29/2252/keindahan_flora_dan_fauna_dalam_lukisan_agus_sitompul

Lukisan Flora dan Fauna Agus Sitompul

Posted by : Robbi Syahputra 0 Comments

- Copyright © 2013 Art of Anime - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - ReDesign by Robbi Jaeger